Rabu, 30 Oktober 2013

Jurusan Bahasa Indonesia Makin Diminati Di Korea Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Minat anak muda di Korea Selatan untuk mengambil jurusan Bahasa Indonesia atau Melayu di universitas cukup tinggi, salah satunya karena lulusannya mudah terserap dunia kerja, kata seorang dosen.

"Setiap angkatan bisa sampai 30 mahasiswa lebih yang mengambil jurusan Bahasa Indonesia," kata Maman S Mahayana, dosen tamu pada jurusan Malay-Indonesia di "Hankuk University of Foreign Studies" di Seoul, Jumat (11/10).

Dosen Universitas Indonesia yang sudah beberapa tahun mengajar di Korea Selatan ini mengemukakan bahwa lulusan jurusan Bahasa Indonesia/Melayu itu umumnya terserap di berbagai perusahaan yang kemudian mereka ditugaskan di beberapa daerah di Indonesia.

"Karena itu selain mahasiswa yang murni mengambil jurusan Bahasa Indonesia, ada juga eksekutif beberapa perusahaan yang juga belajar Bahasa Indonesia. Para manajer itu biasanya dipersiapkan untuk bertugas di Indonesia. Kalau kursus singkat seperti ini biasanya cuma lima bulan," ungkapnya.

Pengamat sastra itu mengemukakan bahwa para mahasiswa Korea Selatan itu umumnya berangkat dari keadaan tidak tahu sama sekali tentang Bahasa Indonesia. Namun, berkat kerja keras mereka untuk belajar, akhirnya bisa menyelesaikan studinya dengan baik.

"Saya dalam mengajar selalu menggunakan pengantar Bahasa Indonesia. Bahkan saat pertama kali mengajar. Baru kalau mereka kesulitan memahami dijelaskan dengan Bahasa Inggris. Ternyata cara seperti ini efektif untuk melatih orang asing berani menggunakan Bahasa Indonesia," ujarnya.

Menurut dia, sebetulnya jumlah pertemuan di kelas tidak terlalu banyak, sebagaimana perkuliahan di dalam negeri.

Karena itu para mahasiswa kemudian mengembangkan sendiri kemampuannya di luar perkuliahan. Sebagaimana orang Korea Selatan pada umumnya, para mahasiswa itu juga dikenal bekerja keras dalam belajar.

Selain di Hankuk University, sejumlah perguruan tinggi lain di Korea Selatan juga membuka jurusan Bahasa Indonesia, seperti "Woosong University" di Daejeon.

http://www.republika.co.id/berita/in...hasa-indonesia

tanggapan : mungkin mrk sudah punya bayangan indonesia sbg negara berkembang potensinya sangat besar untuk jd kota maju beberapa tahun k dpnnya yg mana d negara mrk sendiri saat itu sudah mengalami kemunduran , jd mrk akan coba beralih mengadu nasib kemari

, hahaaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar