Penyebab kegagalan pasar
1. Kekuatan Pasar (market share)
Inefisiensi dalam pasar yang bebas (pasar yang bersaing) akan muncul pada saat seorang produsen atau pemasok suatu faktor input mempunyai kekuatan pasar. Efisiensi pasar menuntut agar semua tingkat substitusi teknis marginal harus sama dalam produksi semua barang. Contoh kekuatan pasar yang menyebabkan kegagalan pasar, produsen yang memiliki kekuatan pasar (monopoli), memilih mengenakan harga yang lebih tinggi daripada biaya marginalnya dengan tetap memperoleh keuntungan.
2. Informasi yang tidak lengkap (asimetris information)
Jika konsumen tidak mempunyai informasi yang akurat tentang harga pasar atau kualitas produk, maka sistem pasar tersebut tidak akan berjalan secara efisien. Kekurangan informasi ini dapat memberikan insentif kepada produsen untuk menawarkan terlalu banyak produk tertentu dan terlalu sedikit produk lainnya. Di sisi lain, beberapa konsumen mungkin tidak akan membeli produk meskipun mereka akan memperoleh keuntungan, sementara konsumen lain membeli produk yang mengakibatkan mereka lebih dirugikan.
3. Eksternalitas (externalities)
Eksternalitas terjadi apabila kegiatan konsumsi atau produksi mempunyai efek tidak langsung (baik keuntungan atau kerugian) terhadap kegiatan konsumsi atau produksi lain yang tidak langsung tercermin dalam harga pasar. Misalnya produsen baja membuang limbah di sungai mengakibatkan sungai tercemar. Produsen baja tidak menanggung biaya limbah yang sebenarnya dan menggunakan terlalu banyak air limbah untuk memproduksi baja. Maka harga baja akan lebih rendah daripada jika biaya produksinya mencerminkan biaya limbah cair tersebut. Akibatnya, terlalu banyak baja akan diproduksi dan akan terdapat suatu inefisiensi keluaran.
4. Barang publik (public goods)
Barang publik adalah barang yang tidak eksklusif dan tidak bersaing untuk mendapatkannya yang dapat disediakan dengan murah. Namun begitu tersedia, akan sangat sulit mencegah orang-orang untuk mengkonsumsinya. Kegagalan pasar muncul apabila pasar gagal menawarkan barang publik atau barang yang bernilai bagi banyak orang. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah salah satu contoh barang publik. Sebuah perusahaan mempertimbangkan melakukan riset teknologi baru yang tidak dapat dipatenkan. Begitu penemuan tersebut dipublikasikan, perusahaan lain dapat menirunya dan riset tadi tidak akan menguntungkan. Sehingga perusahaan tersebut cenderung untuk mengalokasikan sumber daya yang terlalu sedikit dalam menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi baru.
Referensi : wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar