Jumat, 10 Mei 2013

Perusahaan dagang


Bab 1
Pendahuluan

1.1 Latar belakang
Dalam siklus akuntansi perusahaan dagang ini pada dasarnya mempunyai tahapan yang sama dengan tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa, yang meliputi proses pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan pelaporan. Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya (karyawan) dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu memikirkan bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusianya agar dapat mendorong kemajuan bagi perusahaan dan bagaimana caranya agar karyawan tersebut memiliki produktivitas yang tinggi, yang tentunya pimpinan perusahaan perlu memotivasi karyawannya. Salah satu caranya adalah dengan target promosi. Promosi merupakan kesempatan untuk berkembang dan maju yang dapat mendorong karyawan untuk lebih baik atau lebih bersemangat dalam melakukan suatu pekerjaan dalam lingkungan organisasi atau perusahaan.
Dengan adanya target promosi, pasti karyawan akan merasa dihargai, diperhatikan, dibutuhkan dan diakui kemampuan kerjanya oleh manajemen perusahaan sehingga mereka akan menghasilkan keluaran (output) yang tinggi serta akan mempertinggi loyalitas (kesetiaan) pada perusahaan. Oleh karena itu, pimpinan harus menyadari pentingnya promosi dalam peningkatan produktivitas yang harus dipertimbangkan secara objektif. Jika pimpinan telah menyadari dan mempertimbangkan, maka perusahaan akan terhindar dari masalah-masalah yang menghambat peningkatan keluaran dan dapat merugikan perusahaan seperti: ketidakpuasan karyawan, Adanya keluhan, tidak adanya semangat kerja, menurunnya disiplin kerja, tingkat absensi yang tinggi atau bahkan masalah-masalah pemogokan kerja.
Untuk dapat memutuskan imbalan yang sepenuhnya diberikan kepada seorang karyawan atas hasil kerjanya, maka perusahaan harus memiliki sesuatu sistem balas jasa yang tepat. Mekanisme untuk dapat menentukan balas jasa yang pantas bagi suatu prestasi kerja adalah dengan penilaian prestasi kerja.
Melalui penilaian prestasi kerja akan diketahui seberapa baik Ia telah melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya, sehingga perusahaan dapat menetapkan balas jasa yang sepantasnya atas prestasi kerja tersebut.

1.2 Manfaat pembuatan makalah ini
? Dapat mencatat transaksi-transaksi keuangan ke dalam dokumen, jurnal, memindah-bukukan dari jurnal ke buku besar,
? Dapat mengikhtisarkan jurnal ke akun buku besar dan akun pembantu, pencatatan pos-pos penyesuaian, pos-pos penutup ke dalam jurnal dan buku besar.
? Dapat menyusun neraca saldo.
? Dapat menyusun neraca lajur.
? Dapat membuat pelaporan, yang meliputi penyusunan neraca akhir, laporan laba-rugi, dan laporan perubahan ekuitas,
? dapat mengerjakan siklus akuntansi untuk perusahaan dagang secara manual, dengan hasil rapi dan tidak ada kesalahan pencatatan.
Akan ada banyak hal positif yang dapat diambil dari penelitian prestasi dengan promosi, yaitu antara lain bagi
1. Umum : Pihak-pihak lain yang terkait dalam permasalahan penilaian prestasi kerja dan promosi jabatan, penilaian ini dapat dimanfaatkan sebagai informasi tambahan.
2. Perusahaan : Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan penilaian prestasi dan promosi yang dilakukan telah sesuai dengan yang diharapkan.
3. Karyawan : Dengan adanya penelitian ini maka karyawan dapat memberikan masukan-masukan yang berharga bagi penyempurnaan pelaksanaan penilaian prestasi dan promosi jabatan, yang pada akhirnya dapat menguntungkan mereka.
4. Penulis : pembuatan makalah ini sangat membantu untuk menambah pengetahuan dan pengalaman, selain memperdalam ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah.
1.3 Tujuan pembuatan makalah
1. Membedakan karakteristik perusahaan jasa dan dagang.
2. Menjelaskan transaksi yang berhubungan dengan pembelian dan
penjualan persediaan barang dagangan.
3. Mencatat transaksi tersebut dalam jurnal umum yang diperlukan.
Bab 2
Landasan teori
2.1 Pengertian dan Kegiatan Utama Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya melakukan transaksi pembelian barang dagang kemudian untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuknya. perusahaan – perusahaan yang digolongkan sebagai perusahaan dagang antara lain adalah distributor, agen tunggal, pengecer, toko swalayan, toko serba ada, plasa, pusat-pusat perbelanjaan, atau pusat barang-barang grosir. Adapun ciri-ciri perusahaan dagang, antara lain sebagai berikut :
1. Kegiatan usahanya melakukan pembelian barang untuk dijual kembali tanpa melakukan proses produksi (mengolah/mengubah bentuk)
2. Pendapatan pokoknya diperoleh dari penjualan barang dagang
3. Harga pokok barang yang dijual adalah : Nilai persedian awal + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir
4. Laba kotor diperoleh dari : Penjualan bersih – Harga pokok barang yang dijual
Perusahaan dagang memiliki karakteristik yang berbeda dengan perusahaan jasa dan perusahaan industry (manufaktur). Oleh karena itu, siklus perusahaan dagang mempunyai karakter khas, yang hanya dijumpai dalam perusahaan dagang. Akun-akun yang merupakan cirri khas perusahaan dagang selain seperti yang terdapat di perusahaan jasa adalah sebagai berikut :
1. Akun pembelian di sisi debit (D)
2. Akun penjualan dicatat di sisi kredit (K)
3. Akun potongan pembelian dicatat di sisi kredit (K)
4. Akun potongan penjualan dicatat di sisi Debit (D)
5. Akun retur pembelian dicatat di sisi kredit (K)
6. Akun retur penjualan dicatat di sisi debit (D)
7. Akun biaya angkut pembelian dicatat di sisi debit (D)
8. Akun biaya pengiriman dicatat di sisi debit (D)
9. Akun persediaan barang dagang dicatat di sisi debit (D)
10. Akun utang usaha dicatat di sisi kredit (K)
11. Akun piutang usaha dicatat di sisi debit (D)
12. Harga pokok penjualan dicatat di sisi debit (D)
Untuk lebih jelasnya, perhatikan penjelasan akun-akun berikut ini,
1. Akun Pembelian
Akun pembelian terjadi karena perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan untuk dijual kembali. Pembelian barang dagang ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu pembelian tunai, pembelian kredit, pembelian sebagian tunai dan sebagian kredit.
Untuk pembelian barang yang tidak untuk dijual kembali dicatat dalam akun berbeda. Pembelian selain barang dagang misalnya pembelian peralatan dicatat pada akun peralatan dan jika yang dibeli perlengkapan maka dicatat pada akun perlengkapan. Dokumen sumber yang diperoleh dari kegiatan pembelian tersebut adalah faktur atau kuitansi.
2. Akun Penjualan
Akun penjualan terjadi karena perusahaan menjual barang dagang yang diperoleh dari pemasok dan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Penjualan dapat dilakukan dengan tunai, kredit, dan dengan sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur, dengan diikuti syarat pembayaran dan syarat penyerahan. Dasar pencatatannya adalah faktur (jika dengan kredit) dan bukti penerimaan kas jika dengan tunai.
3. Akun Potongan Pembelian
Akun potongan pembelian ini terjadi karena penjual memberikan potongan kepada pembeli, dengan tujuan agar pembeli melunasi utangnya sebelum jatuh tempo atau tepat pada waktu yang telah disepakati. Selama masih dalam masa potongan, maka utang yang dibayar adalah harga faktur dikurangi dengan potongan yang diterima. Dasar pencatatannya adalah kuitansi atau faktur yang distempel lunas.
4. Akun Potongan Penjualan
Akun potongan penjualan ini merupakan pencatatan atas potongan yang diberikan oleh penjual dengan harapan agar tagihannya dapat segera dilunasi. Potongan ini akan mengurangi tagihan yang diterima penjual sehingga jumlah yang diterima oleh penjual sebesar jumlah tagihan dikurangi dengan potongan yang diberikan. Dasar pencatatannya adalah bukti kas masuk dari pelunasan piutang yang di dalamnya dijelaskan besarnya potongan.
5. Akun Retur Pembelian
Akun retur pembelian ini terjadi karena pembeli mengembalikan sebagian barang yang telah dibeli atau ada sebagian yang rusak dan tidak cocok dengan pesanan. Jika pengembalian barang yang dibeli dilakukan secara tunai, maka penjual akan mengembalikan besarnya retur dengan tunai juga. Akan tetapi, jika pada waktu membeli barang itu dilakukan secara kredit, maka besarnya retur akan mengurangi harga fakturnya. Dasar pencatatannya berupa nota debit.
6. Akun Retur Penjualan
Akun retur penjualan terjadi karena penjual menerima kembali sebagian barang yang telah dijual karena mutunya tidak sesuai dengan pesanan. Pengembalian barang ini oleh penjual akan mengurangi tagihannya kepada pembeli. Dasar pencatatannya berupa nota kredit.
7. Akun Biaya Angkut
Akun biaya angkut ini terjadi ketika pembeli harus membayar ongkos agar barang yang dibeli sampai ke gudang pembeli. Dengan demikian harga perolehannya terdiri dari harga beli barang ditambah beban angkutnya. Dasar pencatatannya berupa bukti kas keluar atau kuitansi
8. Akun Biaya Pengiriman
Akun biaya pengiriman atau beban ini terjadi karena penjual bersedia mengirim barang dari toko (penjual) sampai di tempat pembeli. Hal ini terjadi karena pada waktu transaksi jual-beli telah dicantumkan dalam syarat penyerahan, bahwa penjual menanggung ongkos kirim. Bukti pencatatannya berupa bukti kas keluar atau kuintansi.
9. Akun Persediaan
Akun persediaan ini merupakan nilai persediaan barang dagang yang belum terjual pada akhir periode akuntansi, yang dicatat dengan nilai realisasi bersih (menurut SAK). Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga penjualan dalam kegiatan normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
2.2 Karakteristik dan kegiatan utama perusahaan dagang adalah sebagai berikut :
1. Melakukan transaksi pembelian barang dagang, baik secara tunai maupun kredit
2. Melakukan transaksi penjualan barang dagang, baik secara tunai maupun kredit
3. Melakukan pembayaran utang usaha yang terjadi akibat adanya berbagai transaksi dalam aktivitas perusahaan.
4. Menerima pembayaran/pelunasan piutang usaha yang terjadi akibat adanya berbagai transaksi dalam aktivitas perusahaan
5. Melakukan penyimpanan barang dagang selama belum dijual dan diserahkan kepada pembeli.
2.3 CONTOH PERUSAHAAN DAGANG

Bab 3
Profil dan struktur organisasi

3.1 PROFIL PT. PENTA VALENT
PT. Penta Valent berdiri sejak tahun 1968 di Jakarta, yang sekarang usianya sudah mencapai 39 tahun. PT. Penta Valent didirikan oleh lima orang, yaitu Nobertus Raharjo Mulyono yang menjabat sebagai direktur utama, Soegiarto Moeljono, Ratnawati Muljono Bintoro, Dotorandus Winarto dan Salim Nugroho.
PT. Penta Valent telah memiliki beberapa cabang di sebagian besar kota di Indonesia, salah satunya adalah di Palembang. PT. Penta Valent cabang Palembang berdiri pada tanggal 1 April 1991 yang bertempat di Jl. Manunggal IV No. 20, setelah itu berpindah ke Jl. Letnan Hadin dari tahun 2000 sampai sekarang.
Sistem kepemimpinan dalam PT. Penta Valent cabang Palembang ditukar 5 tahun sekali, dalam hal ini setiap pimpinan yang dipercaya dapat menduduki PT. Penta Valent di kota yang lain. Jadi, setiap 5 tahun pimpinan PT. Penta Valent cabang Palembang berubah. Begitu juga pada posisi yang lain. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada menu struktur organisasi.
PT. Penta Valent cabang Palembang merupakan perusahaan dagang yang melakukan operasional utama penjualannya tidak secara tunai, oleh sebab itu kontrol atas piutang dagang memegang peranan penting karena menyangkut kontinuitas bisnis perusahaan. PT. Penta Valent adalah perusahaan dagang yang bergerak sebagai distributor penyalur obat-obatan dan peralatan kosmetik, dari produsen ke konsumen yang disalurkan melalui toko obat, apotek, dan rumah sakit.
PT. Penta Valent cabang Palembang telah memiliki beberapa pabrik yang dalam hal ini menjadi suplier dari PT. Penta Valent. Dalam hal ini, PT. Penta Valent cabang Palembang sebagai distributor atau penyedia. Beberapa pabrik yang aktifmenjadi suplier tetap pada PT. Penta Valent dapat dilihat pada menu pabrik .
PT. Penta Valent cabang Palembang dalam operasionalnya didukung dengan fasilitas pergudangan yang besar dan peralatan yang efisien serta armada transportasi yang terintegrasi dengan sistem informasi untuk mendukung kelancaran pengiriman barang ke beberapa tempat di kota Palembang.
3.2 STRUKTUR ORGANISASI PT. PENTA VALENT

3.3 KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG
1. Kegiatan usaha / operasional meliputi:
? Membeli barang dagangan
? Menyimpan barang dagangan sebelum dijual
? Menjual barang dagangan

2. Pendapatan Usaha/operasional
Yang merupakan pendapatan usaha dari perusahaan dagang adalah penjualan barang dagangan, sedangkan “pendapatan yang diperoleh dari usaha diluar usaha dagang disebut pendapatan diluar usaha”
3. Beban Utama
? Harga pokok barang dagangan yang telah laku dijual Beban usaha / operasional dibagi dua:
–beban penjualan
–beban umum dan administrasi

3.4 TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG
 Pembelian
Biaya angkut pembelian
 Retur pembelian dan pengurangan harga
 Potongan pemebelian
 Penjualan
 Retur penjualan dan pengurangan harga
 Potongan penjualan
 Pengeluaran
 Penerimaan
 Syarat pembayaran
Syarat penyerah

3.5 MACAM-MACAM PERUSAHAAN DAGANG
Pedagang besar (Whole Saler) yaitu pedagang yang membeli barang dari pabrik kemudian menjualnya kepada pedagang kecil.
Pedagang kecil (Retailer) yaitu pedagang yang membeli barang dari pedagang besar kemudian menjualnya kepada konsumen.
3.6 SYARAT PENYERAHAN BARANG
FOB shipping point (free on
board shipping point) berarti pembeli harus menanggung biaya pengiriman barang dari
gudang penjual ke gudangnya sendiri.

Cost, freight and insurance
berarti penjual harus menanggung beban pengiriman dan asuransi kerugian atas barang yang dijualnya

3.7 SYARAT PEMBAYARAN
n /60 : artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 60 hari
2 /10, n /30 : artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 30 hari, dan bila dapat membayar paling lambat 10 hari dari tanggal jual beli akan diberi potongan 2%
EOM : artinya pembeli hanya diberi waktu kredit paling lambat akhir bulan.
N / 5, EOM: artinya pembeli diberi waktu kredit sampai 5 hari setelah akhir bulan atau pembayaran paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.PE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar